Kendaraan ini memungkinkan eksplorasi pada kedalaman antara 330 hingga 8.200 kaki (sekitar 100 hingga 2.500 meter).
Selama eksplorasi, para peneliti menemukan jejak-jejak pantai, tebing, dan bukit pasir di dasar laut yang tertutup pasir, yang kemungkinan telah mengendap seiring dengan proses tenggelamnya pulau-pulau ini.
Menariknya, tidak semua bagian pulau tenggelam terlalu dalam. Beberapa pantai yang ditemukan memiliki kedalaman hanya sekitar 60 meter di bawah permukaan laut.
Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa beberapa gunung berapi yang tidak aktif di area tersebut dulunya muncul sebagai pulau saat permukaan air laut lebih rendah selama zaman terakhir.
BACA JUGA: Peneliti Temukan Senyawa Baru di Samudra Arktik, Atasi Masalah Resistensi Antibiotik
BACA JUGA: Cerita Unik Hagia Sophia Dari Gereja, Masjid, Hingga Museum dan Kembali Lagi
Namun, ketika era tersebut berakhir, permukaan laut naik dan pulau-pulau tersebut akhirnya tenggelam kembali.
Penemuan ini juga menunjukkan bahwa pulau-pulau yang tenggelam ini pernah menjadi habitat bagi berbagai satwa liar.
Hal ini semakin memperkaya pemahaman kita tentang bagaimana pulau-pulau tersebut berubah seiring dengan perubahan iklim dan kondisi geologi di masa lampau.
Penemuan pulau-pulau tenggelam ini memberikan bukti baru dan perspektif yang menarik tentang Atlantis, serta membuka peluang untuk penelitian lebih lanjut tentang sejarah geologi Kepulauan Canary dan lebih lanjut dengan legenda-legenda kuno.