Proses Terbentuknya Gurun, Wilayah dengan Curah Hujan Paling Sedikit di Dunia

Rabu 28-08-2024,13:59 WIB
Reporter : Andika
Editor : Andika

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Gurun merupakan wilayah dengan curah hujan yang sangat sedikit, yaitu tidak lebih dari 25 sentimeter per tahun.

Salah satu jenis gurun yang paling dikenal adalah padang pasir, yang memiliki karakteristik hamparan pasir luas, suhu panas, kering, dan minim kehidupan.

Tingkat penguapan di gurun sering kali melebihi curah hujan tahunan, menyebabkan ketersediaan air yang sangat terbatas bagi tanaman dan organisme lain.

Gurun terbentuk ketika suatu wilayah hanya menerima curah hujan yang sangat rendah, kurang dari 25 sentimeter per tahun.

Menurut Britannica, secara geografis, sebagian besar gurun berada di sisi barat benua atau jauh di pedalaman seperti gurun Sahara, Arab, dan Gobi yang berada di Asia.

BACA JUGA:Kisah Lembu Sora: Tokoh Legendaris Majapahit yang Penuh Kontroversi

BACA JUGA:Cristiano Ronaldo Bawa Al Nassr Raih Kemenangan Perdana di Saudi Pro League

Gurun-gurun ini biasanya terletak di bawah sisi timur sel-sel bertekanan tinggi subtropis utama, yaitu daerah dengan tekanan atmosfer tinggi.

Di daerah subtropis, roda angin yang berputar mempengaruhi benua-benua yang terdekat.

Udara lembap yang naik di dekat Khatulistiwa akan mendingin dan mengembun menjadi awan dan hujan.

Ketika arus udara ini bergerak menuju kutub, sebagian besar kelembapannya dilepaskan.

Saat arus udara kembali menuju Khatulistiwa, udara tersebut menurun, menjadi terkompresi dan hangat, dan kelembapan relatifnya menurun.

Kondisi ini menyebabkan jarangnya pembentukan awan dan hujan.

Angin yang kuat juga mempercepat penguapan di permukaan tanah, membuat wilayah di bawahnya menjadi sangat kering dan mengubahnya menjadi gurun.

BACA JUGA:Pilkada Serentak Mulai Makan Korban! Ketua, Sekretaris dan Bendahara DPC PPP Prabumulih Dicopot dari Jabatan

Kategori :