Di balik popularitasnya di kalangan rakyat, tidak semua pihak mendukung kebijakan Mangkunegara VI.
Beberapa pejabat Belanda dan bangsawan merasa dirugikan oleh kebijakan hidup sederhana yang diterapkannya.
Mereka yang terbiasa dengan gaya hidup mewah merasa kehilangan status dan kenyamanan mereka.
Akibat tekanan yang terus-menerus dari kelompok-kelompok ini, Mangkunegara VI akhirnya memutuskan untuk mundur dan mengasingkan diri ke Surabaya bersama keluarganya sampai akhir hayatnya pada 24 Juni 1928.
BACA JUGA:Wow! Ada Promo Bagi Nasabah BRI Pekan Terakhir Agustus di Berbagai Kota, Palembang Juga Ada!
BACA JUGA:Ternyata Ini Alasannya Mengapa Kasus Perceraian Artis Selalu Heboh
Kisah Mangkunegara VI adalah contoh nyata dari seorang pemimpin yang memilih jalan yang berbeda untuk kepentingan rakyatnya.
Meskipun menghadapi banyak tantangan, dedikasinya untuk hidup sederhana dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat membuatnya dikenang sebagai salah satu raja Jawa yang paling dicintai.