RAKYATEMPATLAWANG DISWAY. ID - Pada tahun 1867, di pulau Fænø yang indah di Denmark, seorang anak laki-laki dengan gembira berteriak setelah menemukan sesuatu yang ia anggap sebagai "batu yang sangat indah".
Namun, tanpa disadari, apa yang ia temukan bukan sekadar batu biasa, melainkan salah satu artefak paling menakjubkan dari Zaman Batu Nordik—Belati Hindsgavl.
Belati Hindsgavl, yang berasal dari sekitar tahun 1900-1800 SM, adalah bukti nyata dari keahlian luar biasa para pembuat batu api Nordik.
Belati ini memiliki panjang 29,5 cm dan ketebalan kurang dari 1 cm, menunjukkan tingkat presisi yang luar biasa dalam pembuatannya.
BACA JUGA:Sejarah Sultan Nuku dari Tidore: Lord of Fortune Tak Terkalahkan
BACA JUGA:Pangeran Diponegoro: Pahlawan Nasional yang Berani Melawan Penjajah Belanda
Meski rapuh, belati ini merupakan senjata yang mematikan dan menjadi simbol kecanggihan teknologi pada masanya.
Transformasi belati ini dari sekadar penemuan sederhana di sebuah lapangan hingga menjadi artefak yang diakui secara internasional dimulai pada tahun 1889.
Saat itu, Belati Hindsgavl dipamerkan di Exposition Universelle di Paris, di mana keindahan dan keahliannya memikat banyak pengunjung.
Salah satu yang paling terkesan adalah Sophus Müller, direktur Museum Nasional Denmark.
Müller, yang terpesona oleh keindahan belati ini, memastikan bahwa artefak ini disimpan secara permanen di museum sebagai salah satu koleksi paling berharga.
BACA JUGA:Kisah Legendaris Si Pahit Lidah di Tanah Sumatera Selatan
BACA JUGA:Overtourism Ancam Bruges Belgia
Hingga kini, Belati Hindsgavl terus memukau para peneliti dan pengunjung dengan kemegahannya.
Artefak ini tidak hanya merupakan simbol keahlian teknis, tetapi juga jendela ke masa lalu yang menunjukkan betapa majunya peradaban Nordik pada Zaman Batu.