INGGRIS, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Steeple Bumpstead, itulah nama unik yang melekat pada sebuah desa kecil di kawasan barat laut Essex, Inggris.
Meski berukuran mungil dengan populasi hanya sekitar 1600 jiwa, desa ini menawarkan kehidupan nyaman dengan segala fasilitas yang dibutuhkan, berpadu sempurna dengan keindahan alam pedesaan.
Dikelilingi hamparan ladang hijau sejauh mata memandang, Steeple Bumpstead memancarkan pesona khas desa Inggris dengan rumah-rumah berarsitektur tradisional kayu, bata merah, dan jerami yang berbaur harmonis dengan fasilitas modern.
Dua gereja, sebuah perpustakaan, dan klinik kesehatan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari warga setempat.
BACA JUGA:Salar de Uyuni Bolivia, Cermin Raksasa dari Surga
BACA JUGA:Bhutan, Kisah Negeri Naga Petir yang Penuh Misteri
Haus akan hiburan? Dua pub terkenal, Red Lion dan Fox and Hounds, siap menyambut. Untuk kebutuhan sehari-hari, ada toko serba ada dan kantor pos.
Sementara untuk belanja lebih lengkap, warga bisa dengan mudah mencapai kota Haverhill yang tak jauh dari sana.
Di balik pesonanya, Steeple Bumpstead menyimpan kisah kelam.
Edith Cavell, seorang perawat yang pernah bekerja di desa ini, gugur ditembak regu tembak Jerman di Brussel pada 12 Oktober 1915.
BACA JUGA:Kamchatka, Rusia: Playground Liar untuk Para Petualang
BACA JUGA:Kepulauan Faroe dan Rahasia Terbaik di Utara Atlantik
Perempuan pemberani ini membantu tentara Sekutu melarikan diri.
Sebelumnya, Edith pernah menjadi guru untuk empat anak Pendeta Charles Powell, yang saat itu menjadi pastor di Steeple Bumpstead.
Rumah pastori lama, kini kediaman pribadi, memiliki plakat batu untuk mengenang masa tinggal Edith.