RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Oke, bayangin kita hidup di zaman dulu, sebelum ada yang namanya jam tangan kece atau alarm yang bikin kita terjaga dari mimpi-mimpi indah.
Dulu, waktu itu kayak makhluk mitos. Orang-orang ngukur waktu dari bayang-bayang matahari atau lonceng gereja.
Tapi, tiba-tiba, datanglah kejadian yang bikin cara kita ngeliat waktu berubah total, dan itu nggak main-main, bro.
Gue ngomongin tentang momen-momen krusial yang mengubah sejarah waktu—yup, Revolusi Industri.
BACA JUGA:Rencana OJK Pengenaan Pajak untuk Transaksi Kripto
BACA JUGA:Kesiapan Telekomunikasi di IKN Nusantara Jelang Perayaan HUT ke-79 RI
Di akhir abad ke-18 sampai awal abad ke-19, hidup manusia dirombak abis.
Sebelumnya, waktu tuh fleksibel banget, kayak kamu yang belum punya jadwal tetap buat jalan sama temen-temen.
Tapi dengan mesin-mesin raksasa yang mulai ngambil alih pekerjaan manusia, waktu mulai terasa kayak bos yang ketat.
Dulu, orang mungkin masih santai-santai aja, ngikutin ritme alam, tapi begitu pabrik-pabrik mulai berdiri, jam masuk dan pulang kerja jadi dewa.
BACA JUGA:Higgs Domino Island Bantah Aplikasinya Termasuk Judi Online, Kominfo Beri Tanggapan Ini
BACA JUGA:Samsung Galaxy S24 FE dan Bocoran Spesifikasi serta Fitur Terbaru
Lo harus bangun tepat waktu, kerja sekian jam, dan pulang tepat waktu juga. Nggak ada lagi ceritanya ngaret-ngaret.
Jam jadi alat ukur produktivitas, dan waktu jadi barang yang makin mahal.
Sebuah kutipan populer dari Benjamin Franklin muncul, "Time is money," dan itu beneran ngegas banget dalam konteks saat itu.