Salah satu inovasi terbesarnya adalah penambahan senar kelima pada instrumen oud (sejenis alat musik petik yang mirip dengan lute), yang memperluas jangkauan nada dan memungkinkan variasi melodi yang lebih besar.
Inovasi ini tidak hanya memperkaya musik Andalusia, tetapi juga memengaruhi perkembangan musik di seluruh Eropa.
BACA JUGA:Simak Berikur 7 Pedang Terkenal di Dunia
BACA JUGA:Penemuan Arca di Taman Nasional Ujung Kulon: Bukti Awal Pengaruh Budaya India di Jawa
Ziryab juga dikenal karena mendirikan sekolah musik pertama di Cordoba, di mana ia mengajarkan teori musik, komposisi, dan teknik bermain alat musik kepada murid-muridnya.
Pengajaran musik yang sistematis ini membantu membentuk generasi baru musisi Andalusia yang berbakat dan menjadikan Cordoba sebagai pusat seni dan musik di dunia Islam dan Eropa.
Selain itu, Ziryab memperkenalkan bentuk-bentuk baru dalam musik, seperti melodi yang lebih panjang dan kompleks serta penggunaan harmoni yang lebih kaya.
Ia juga dikenal karena mempopulerkan bentuk seni "nawba," yang kemudian berkembang menjadi "nubah" di Maroko dan "nuba" di Aljazair, Tunisia, dan Libya.
BACA JUGA:Dampak Bom Atom Nagasaki: Titik Balik Menuju Kemerdekaan Indonesia
BACA JUGA:Tun Fatimah, Srikandi Melayu yang Bermakam di Kampar
Warisan musik Ziryab tetap hidup hingga kini, terutama dalam tradisi musik Andalusia di wilayah Maghreb.
Di luar musik, Ziryab juga meninggalkan jejak yang kuat dalam dunia mode dan gaya hidup. Salah satu kontribusi terbesarnya adalah pengenalan konsep pakaian musiman.
Sebelum Ziryab, orang di Andalusia cenderung mengenakan pakaian yang sama sepanjang tahun.
Namun, Ziryab memperkenalkan gagasan untuk mengenakan pakaian yang berbeda sesuai dengan musim: pakaian ringan dan berwarna terang untuk musim panas, serta pakaian yang lebih tebal dan berwarna gelap untuk musim dingin.
BACA JUGA:Jejak 500 Tahun Islam di Papua: Dari Raja Ampat Hingga Sultan Papua
BACA JUGA:Apa yang Membuat Borobudur, Candi Terbesar di Dunia, Ditanggalkan?