Proses pembuatan dan pemindahan batu-batu besar ini menunjukkan tingkat organisasi dan teknologi yang maju, mengingat Olmec tidak menggunakan roda atau alat logam.
BACA JUGA:Kisah Bajak Laut Tobelo: Ketangguhan dan Teror di Laut Nusantara
BACA JUGA:Kisah Kepahlawanan Letkol Mochammad Sroedji di Jember
Olmec sering disebut sebagai "peradaban ibu" Mesoamerika karena banyak elemen budaya mereka yang diadopsi oleh peradaban-peradaban berikutnya, seperti Maya dan Aztec.
Pada sekitar 400 SM, pusat-pusat utama Olmec mulai mengalami kemunduran.
Penyebab pasti dari penurunan ini masih menjadi perdebatan, dengan teori-teori yang mencakup perubahan iklim, bencana alam, atau konflik internal.
Namun, meskipun pusat-pusat utama mereka mengalami kemunduran, pengaruh Olmec tetap bertahan melalui warisan budaya mereka yang diteruskan oleh peradaban-peradaban berikutnya.
BACA JUGA:Kapten Sonichi Sonei: Pemimpin Kejam Kamp Interniran Tjideng yang Akhirnya Dihukum Mati
BACA JUGA:Misteri Taman Sriksetra: Temuan Prasasti yang Mengungkap Kejayaan Sriwijaya!
Seni, arsitektur, dan simbolisme Olmec dapat ditemukan di seluruh Mesoamerika bahkan setelah peradaban mereka runtuh.
Pengaruh mereka terlihat dalam kuil-kuil Maya, patung-patung Aztec, dan banyak elemen budaya Mesoamerika lainnya.
Dalam banyak hal, Olmec adalah pendiri tradisi budaya yang akan terus berkembang selama berabad-abad berikutnya.