RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Pada awal tahun 1258, dunia Islam mengalami salah satu bencana terbesar dalam sejarahnya.
Berdasarkan data yang di kutip dari berbagai sumber Invasi Mongol di Baghdad, yang dikenal sebagai pusat ilmu pengetahuan dan budaya Islam, menandai berakhirnya masa keemasan dalam bidang intelektual dan budaya.
Dipimpin oleh Hulagu Khan, cucu Jenghis Khan, tentara Mongol melancarkan serangan yang menghancurkan kota Baghdad, menghancurkan berbagai institusi penting, termasuk perpustakaan besar Bait al-Hikmah.
Baghdad, di bawah kekuasaan Dinasti Abbasiyah, adalah simbol kebangkitan intelektual dan budaya dalam dunia Islam.
BACA JUGA:Legenda Bendera Merah-Putih: Awal dan Perkembangannya dalam Sejarah Nusantara
BACA JUGA:Kisah Wanita Hebat dari Kerajaan Gegelang hingga Runtuhnya Kediri
Khalifah Al-Musta’sim, yang memerintah pada saat itu, menolak menyerah kepada Hulagu Khan meskipun mendapat peringatan.
Keengganan Al-Musta’sim untuk tunduk pada tuntutan Hulagu Khan memicu invasi brutal Mongol yang kemudian membawa kehancuran besar.
Pada tanggal 29 Januari 1258, tentara Mongol mulai mengepung kota Baghdad di bawah pimpinan jenderal China, Guo Khan.
Setelah benteng pertahanan kota berhasil dikuasai pada 5 Februari, Khalifah Al-Musta’sim mencoba bernegosiasi, namun Hulagu Khan menolak.
Kota Baghdad resmi menyerah pada 10 Februari 1258.
Namun, penyerahan ini tidak menghentikan kekejaman.
BACA JUGA:Hyundai Perluas Jejak di Asia Tenggara dengan Investasi Pabrik Mobil Listrik di Thailand
BACA JUGA:Mulai 2025, PPPK Akan Menikmati Jaminan Pensiun dan Hari Tua Setara PNS
Tentara Mongol melakukan pembantaian besar-besaran, memusnahkan penduduk kota, merampas harta benda, dan menghancurkan bangunan-bangunan penting, termasuk masjid, istana, dan perpustakaan.