Misteri Desa yang Hilang: Tragedi Berdarah di Panggung Tari Lengger

Selasa 06-08-2024,15:59 WIB
Reporter : Andika
Editor : Andika

Setelah mendapatkan titah dari Mardi yang tak lain merupakan lurah mereka, beberapa warga mengangkat jasad dua perempuan itu. Sedangkan beberapa dari mereka menyiapkan liang untuk menguburkan.

BACA JUGA:Tes Mesin Utama Pesawat Ulang-Alik di NASA Stennis Space Center: Sebuah Keajaiban Teknikal di Tahun 1988

BACA JUGA:Misteri Atmosfer Tipis Bulan Terungkap: Meteor Sebagai Penjaga

Proses menguburnya pun hanya asal-asalan saja.

Di mana kedua jenazah itu masih mengenakan pakaian saat ibu dan anak itu meregang nyawa.

Tanpa dimandikan atau disholatkan bahkan tak juga didoakan seperti apa yang diinginkan oleh Pak Mardi.

Namun yang membuatku merasa tercengang adalah, kepala Nyai Warsini yang telah terpisahkan dari badannya tak ikut dikuburkan, melainkan dibawa pulang oleh lurah itu.

Hal itu yang membuatku bertanya-tanya. Apa yang akan lurah itu lakukan dengan sepenggal kepala, sedangkan aku melihatnya saja sudah bergidik ngeri.

Tapi lurah itu seolah tak ada takut-takutnya sama sekali.

BACA JUGA:Misteri Gravity Hole di Samudra Hindia: Mengungkap Fenomena Geoid Low

BACA JUGA:Hiroshima Peringati Hari Bom Atom ke-79

Setelah kedua mayat selesai dikuburkan. Warga pun pulang ke rumah masing-masing.

Aku melihat Mama yang telah berubah menjadi sosok wanita lain yang tak ku kenal sebelumnya, melenggang pergi mengikuti Pak Lurah Mardi.

Papa sempat menghentikan wanita yang masih diyakini sebagai istrinya.

Namun, alih-alih menuruti ucapan Papa, wanita itu justru marah hingga membuat Pak Mardi turut marah bahkan memberi ancaman pada Papa agar tak berani lagi mendekati istrinya.

Bik Sum dan Kang Hanif yang juga sudah berubah menjadi orang lain pun pergi entah ke mana. Dan di sini aku mulai paham.

Kategori :