Ini menunjukkan bahwa vaporisasi akibat tumbukan adalah proses dominan yang menciptakan eksosfer Bulan, dengan 70% atmosfer dihasilkan oleh tumbukan meteor dan vaporisasi akibat tumbukan, sementara 30% lainnya oleh angin matahari dan sputtering ion.
Pentingnya Sampel Apollo
Nie mengakui bahwa penemuan ini tidak mungkin dicapai tanpa sampel dari program Apollo yang berakhir dengan Apollo 17 pada Desember 1972.
BACA JUGA:Pohon yang Dipenuhi Tengkorak: Kisah Seram di Kota Tua Jakarta
BACA JUGA:Suara Jeritan dari Penjara Wanita: Kisah Horor di Kota Tua Jakarta
"Tanpa sampel Apollo ini, kita tidak bisa mendapatkan data yang akurat dan mengukur secara kuantitatif untuk memahami lebih detail," kata Nie.
"Penting bagi kita untuk membawa sampel kembali dari Bulan dan badan planet lain, agar kita bisa menggambar gambaran yang lebih jelas tentang pembentukan dan evolusi tata surya."
Penelitian ini dipublikasikan pada Jumat (2 Agustus) di jurnal Science Advances. **