Bayangin deh, betapa sedihnya Panglima Batur pas balik ke benteng yang udah hancur dan tahu Sultan udah meninggal.
BACA JUGA:Kekaisaran Mongol: Dari Stepa Mongolia Hingga Kejayaan Dunia
BACA JUGA:Mengulik Cerita Kejayaan Budaya pada Masa Sultan Iskandar Muda
Dia dan temennya, Panglima Umbung, balik ke kampung halaman mereka.
Sultan Muhammad Seman dimakamkan di puncak gunung di Puruk Cahu.
Sekarang, cuma Panglima Batur yang masih bertahan.
Dia terkenal teguh pendirian dan setia sama sumpahnya.
BACA JUGA:Mengulik Kisah Benteng Indrapatra: Warisan Sejarah Kesultanan Aceh
BACA JUGA:Kerajaan Aceh yang Luas dan Berkuasa Pusat Perdagangan Paling Penting Di Asia Tenggara
Tapi dia juga gampang terharu dan sedih kalau lihat anak buah atau keluarganya menderita.
Nah, kelemahan ini dimanfaatkan Belanda buat ngejebak dia.
Pas ada acara adat pernikahan kemenakannya di kampung Lemo, Belanda nyergap dan nangkap keluarga Panglima Batur. Mereka dipukuli dan disiksa.
Belanda pakai saudara sepupu Panglima Batur, Haji Kuwit, buat bujuk dia keluar dari persembunyian.
BACA JUGA:Perpecahan Roma dan Awal dari Runtuhnya Peradaban Adidaya Romawi
BACA JUGA:Tokoh-Tokoh Terkenal dari Romawi Kuno yang Mengubah Dunia
Haji Kuwit bilang kalau Panglima Batur mau berunding sama Belanda, keluarganya bakal dibebasin. Kalau nggak, mereka bakal ditembak mati.