3. Kalimantan Memanggil (1958)
4. Memperkenalkan Kalimantan Tengah dan Pembangunan Kota Palangka Raya (1962)
5. Manaser Panatau Tatu Hiang (1965)
6. Kalimantan Membangun (1979)
BACA JUGA:Misteri Makam Tutankhamun, Benarkah Ada Harta Karun Tersembunyi?
BACA JUGA:Terungkap! Ternyata Begini Cara Proses Mumifikasi di Era Mesir Kuno
Kegemaran Tjilik Riwut pada dunia tulis-menulis tidak didapatkannya begitu saja.
Mengutip Tirto, Tjilik Riwut rajin mencatat berbagai peristiwa penting dalam hidupnya.
Kebiasaan ini tercatat terus dilakukannya sepanjang masa, mulai dari rantauannya ke Jawa hingga perjuangannya saat perang mempertahankan kemerdekaan.
Kebiasaannya mencatat ini berlanjut hingga masa-masa tenang negara, di mana data-data tersebut kemudian dihimpunnya menjadi sebuah buku.
BACA JUGA:Misteri Kuil Karnak, Pusat Keagamaan dan Keajaiban Arsitektur Mesir Kuno
BACA JUGA:Firaun Perempuan yang Mengubah Sejarah Mesir Kuno, Berikut Kisah 'Raja' Hatshepsut
Sebagai putra Dayak, Tjilik Riwut memiliki peran cukup besar dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Dari balik hutan, ia bersuara menentang penjajahan Belanda.
Keberanian dan dedikasinya dalam memperjuangkan kemerdekaan serta kontribusinya dalam pembangunan Kalimantan Tengah menjadikannya sebagai figur penting dalam sejarah Indonesia.
Warisan Tjilik Riwut tetap hidup hingga saat ini, baik melalui karya tulisnya maupun melalui jasa-jasanya dalam memajukan Kalimantan Tengah.