RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Seni pembuatan mumi adalah salah satu aspek paling ikonik dan menarik dari budaya Mesir kuno.
Proses ini tidak hanya melibatkan teknologi dan keahlian luar biasa, tetapi juga mencerminkan keyakinan mendalam bangsa Mesir tentang kehidupan setelah mati.
Proses mumifikasi dimulai sekitar 2600 SM selama Dinasti ke-4 dan berlanjut selama lebih dari 2.000 tahun.
Awalnya, mumifikasi mungkin hanya dilakukan untuk firaun dan bangsawan, tetapi seiring waktu, proses ini menjadi lebih umum di kalangan masyarakat yang mampu membiayai biaya tinggi dari ritual ini.
BACA JUGA:Pusat Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Mesir Kuno, Ini Dia Sejarah Lengkap Alexandria
BACA JUGA:Misteri Kuil Karnak, Pusat Keagamaan dan Keajaiban Arsitektur Mesir Kuno
Proses pembuatan mumi adalah prosedur kompleks yang melibatkan beberapa tahap.
Tubuh pertama-tama dibersihkan dan dihilangkan semua organ internal, kecuali jantung.
Otak biasanya diangkat melalui hidung menggunakan alat khusus. Tubuh kemudian ditempatkan dalam natron (campuran garam alami) selama sekitar 40 hari untuk mengeringkan semua kelembaban.
Setelah tubuh kering, itu dilumuri dengan minyak dan resin untuk melestarikannya dan mencegah pembusukan.
BACA JUGA:Firaun Perempuan yang Mengubah Sejarah Mesir Kuno, Berikut Kisah 'Raja' Hatshepsut
BACA JUGA:Misteri Makam Tutankhamun, Benarkah Ada Harta Karun Tersembunyi?
Organ-organ yang diangkat juga dibalsam dan ditempatkan dalam guci kanopi atau dikembalikan ke tubuh.
Tubuh kemudian dibungkus dengan kain linen panjang.
Selama pembungkusan, jimat-jimat dan amulet ditempatkan di antara lapisan kain untuk melindungi tubuh dan memberikan keberuntungan di kehidupan setelah mati.