Struktur ini menggabungkan teknologi canggih pada masanya dan merupakan simbol dari kejayaan dan kekuatan Alexandria.
BACA JUGA:Mengenal Pahlawan Nasional Asli Kalimantan - Pangeran Antasari Sang Panglima Perang dari Banjar
BACA JUGA:Pahlawan Nasional Asal Kalimantan: Brigjen TNI (Purn) Hasan Basry Sang Revolusioner Sejati
Alexandria adalah kota yang kosmopolitan, menampung berbagai kelompok etnis dan agama.
Kota ini menjadi tempat pertemuan berbagai budaya, termasuk Yunani, Mesir, Yahudi, dan Romawi.
Kehidupan kebudayaan di Alexandria sangat beragam, dengan teater, gimnasium, dan stadion yang mengadakan berbagai acara seni dan olahraga.
Sejumlah penemuan arkeologis penting telah ditemukan di Alexandria, yang memberikan wawasan tentang kehidupan di kota kuno ini.
BACA JUGA:Penelitian Baru Ungkap Peran Mekanika Hidrolik dalam Pembangunan Piramida Mesir Kuno
BACA JUGA:Temuan Baru: Situs Gunung Padang Lebih Tua 2700 Tahun dari Piramida Mesir
1. Situs Kota Bawah Air: Penemuan situs kota bawah air di sekitar pelabuhan Alexandria telah mengungkap reruntuhan istana, kuil, dan patung yang tenggelam akibat gempa bumi dan tsunami pada abad ke-4 M.
2. Necropolis Kom El Shoqafa: Kom El Shoqafa adalah salah satu makam terbesar dan paling terkenal di Alexandria, yang menampilkan perpaduan gaya seni Mesir, Yunani, dan Romawi.
3. Kuil Serapis: Kuil ini adalah salah satu kuil utama di Alexandria, didedikasikan untuk dewa Serapis, yang menggabungkan aspek-aspek dari dewa-dewa Yunani dan Mesir.
BACA JUGA:Penemuan Papyri Kuno: Mengungkap Hubungan Centurion Romawi di Mesir
BACA JUGA:Makam Para Firaun: Keajaiban Arkeologis dari Mesir Kuno
Meskipun banyak bangunan dan artefak Alexandria kuno telah hilang atau rusak, warisan kota ini tetap hidup melalui kontribusinya terhadap ilmu pengetahuan, seni, dan budaya.
Alexandria dianggap sebagai simbol dari pengetahuan dan toleransi budaya, dengan perpustakaan dan institusi pendidikannya yang menginspirasi generasi-generasi mendatang.