RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Kota Alexandria, yang didirikan oleh Alexander Agung pada tahun 331 SM, adalah salah satu kota paling berpengaruh dan terkenal dalam sejarah Mesir kuno.
Sebagai pusat ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan perdagangan, Alexandria memainkan peran penting dalam perkembangan dunia kuno.
Alexandria didirikan oleh Alexander Agung saat ia menaklukkan Mesir dan menjadi raja.
Terletak di pantai Mediterania, kota ini dengan cepat menjadi pusat kekuatan politik dan ekonomi.
BACA JUGA:Misteri Kuil Karnak, Pusat Keagamaan dan Keajaiban Arsitektur Mesir Kuno
BACA JUGA:Firaun Perempuan yang Mengubah Sejarah Mesir Kuno, Berikut Kisah 'Raja' Hatshepsut
Setelah kematian Alexander, kota ini menjadi ibu kota Mesir Ptolemaik dan terus berkembang di bawah pemerintahan dinasti Ptolemaik.
Salah satu aspek paling terkenal dari Alexandria adalah Perpustakaan Alexandria, yang dianggap sebagai perpustakaan terbesar dan terpenting di dunia kuno.
Didirikan oleh Ptolemaios I Soter, perpustakaan ini mengumpulkan ribuan gulungan yang mencakup berbagai bidang ilmu pengetahuan, sastra, filsafat, dan seni.
Beberapa tokoh terkenal yang bekerja di perpustakaan ini termasuk matematikawan Euclid dan ahli geografi Eratosthenes.
BACA JUGA:Misteri Makam Tutankhamun, Benarkah Ada Harta Karun Tersembunyi?
BACA JUGA:Menggunakan Teknologi Canggih pada Masanya, Ini Rahasia di Balik Pembangunan Piramida Mesir
Di dekat perpustakaan, Musaeum Alexandria (juga dikenal sebagai Museum atau Institut Pembelajaran) berfungsi sebagai pusat penelitian dan pendidikan, tempat para ilmuwan, filsuf, dan seniman berkumpul untuk berbagi pengetahuan dan ide.
Mercusuar Alexandria, juga dikenal sebagai Pharos, adalah salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno.
Dibangun pada abad ke-3 SM di Pulau Pharos, mercusuar ini diperkirakan setinggi 100-130 meter dan berfungsi sebagai panduan bagi kapal-kapal yang memasuki pelabuhan Alexandria.