Suara lonceng yang tiba-tiba terdengar di tengah malam menambah aura mistis dan membuat siapa saja yang mendengarnya merinding ketakutan.
BACA JUGA:Korban Kasus Pemalsuan Dokumen RUPSLB BSB Desak Bareskrim Polri Periksa Eks Gubernur Sumsel
BACA JUGA:Hepy Safriani Ajak Warga Pagaralam Coblos 'Kerbai Jilbab Abang'
Gedung yang kini menjadi Museum Sejarah Jakarta dibangun pada tahun 1707 dan digunakan sebagai balai kota oleh pemerintah kolonial Belanda.
Dalam sejarahnya, gedung ini menyaksikan berbagai peristiwa tragis, termasuk eksekusi tahanan dan penyiksaan.
Beberapa bagian gedung, seperti ruang bawah tanah yang dulu digunakan sebagai penjara, menyimpan banyak cerita kelam.
Tidak heran jika banyak yang percaya bahwa bau darah dan lonceng kematian adalah manifestasi dari kejadian-kejadian tragis tersebut.
BACA JUGA:GAWAT! Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di Kabupaten Ini Meningkat, Stok Vaksin Kosong
BACA JUGA:NGERI! Wartawan Media Online Diserang Youtuber Pakai Sajam, Luka Robek Hingga 12 Jahitan
Mengunjungi Museum Sejarah Jakarta pada siang hari mungkin tidak terasa menyeramkan. Namun, ketika malam tiba, suasana berubah total.
Aura mistis dan cerita-cerita horor yang beredar membuat museum ini menjadi tempat yang menantang bagi mereka yang berani.
Bau darah yang muncul tiba-tiba dan bunyi lonceng kematian yang misterius memberikan pengalaman yang tidak akan terlupakan bagi para pengunjung.
Museum Sejarah Jakarta tidak hanya menyimpan kekayaan sejarah kota, tetapi juga menyimpan cerita-cerita mistis yang menambah daya tariknya.
BACA JUGA:NGERI! Wartawan Media Online Diserang Youtuber Pakai Sajam, Luka Robek Hingga 12 Jahitan
BACA JUGA:Mengulik Kisah Kematian Prabu Siliwangi: Fakta Sejarah yang Tercatat
Bau darah yang tercium di dalam museum dan bunyi lonceng kematian yang misterius menjadi bagian dari kisah horor yang melingkupi gedung ini.