PADA ZAMAN DAHULU KALA, di ujung timur Provinsi Jawa Timur, terdapat sebuah kerajaan besar yang dipimpin oleh seorang raja yang adil dan bijaksana.
Raja ini memiliki seorang putra bernama Raden Banterang, seorang pemuda gagah yang gemar berburu.
Suatu pagi, Raden Banterang memutuskan untuk berburu ke hutan, ditemani oleh beberapa pengiringnya.
Saat berburu, Raden Banterang terpisah dari pengiringnya dan mengejar seekor kijang hingga masuk jauh ke dalam hutan.
BACA JUGA:Legenda Bunga Kemuning: Kisah Kecantikan 10 Putri Raja
BACA JUGA:Kisah Putri Tandampalik dan Kerajaan Luwu
Setelah kehilangan jejak buruannya, Raden Banterang tiba di sebuah sungai dengan air yang sangat bening.
Ia meminum air sungai tersebut untuk menghilangkan dahaganya.
Tak lama kemudian, ia dikejutkan oleh kedatangan seorang gadis cantik jelita.
Gadis tersebut memperkenalkan diri sebagai Surati, putri dari Kerajaan Klungkung yang sedang melarikan diri dari serangan musuh.
BACA JUGA:Asal Usul Angling Darma: Legenda dan Kisah Bijaksana dari Pulau Jawa
BACA JUGA:Legenda Tiga Bersaudara di Bukit Fafinesu Nusa Tenggara Timur
Ayahnya telah gugur dalam mempertahankan kerajaan.
Terharu oleh penderitaan Surati, Raden Banterang membawanya pulang ke istana dan mereka pun menikah.
Suatu hari, saat Raden Banterang sedang berburu, Surati bertemu dengan kakaknya, Rupaksa.