KAUR, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID – Jumlah kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) di Kabupaten Kaur terus bertambah, menyebabkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kaur kehabisan stok vaksin GHPR.
Seluruh stok vaksin yang ada sebelumnya telah disalurkan ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di seluruh Kabupaten Kaur.
Dikarenakan stok vaksin yang kosong, Dinkes Kaur telah mengajukan usulan penambahan vaksin GHPR sebanyak 100 vial, yang kemungkinan baru akan diakomodir oleh Dinkes Provinsi Bengkulu pada bulan Agustus mendatang.
Dilansir dari Harian Rakyat Bengkulu Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2M) H. Sapuan Ilyas, SKM, M.AP melalui Sub Koordinator Pencegahan Penyakit Menular, Benni Siska Sari mengakui kondisi tersebut.
BACA JUGA:50 Anjing dan Kucing Disuntik Rabies
BACA JUGA:2023, Galakkan Suntik Rabies
Menurutnya, saat ini stok vaksin GHPR di Dinkes Kaur sedang kosong, namun dia memastikan di Puskesmas-Puskesmas yang ada di kabupaten ini, masih ada.
"Sekarang stok vaksin GHPR kita di Dinkes kosong, tapi di Puskesmas semuannya masih tersisa. Kalau pun nanti juga kehabisan, kita akan minta ke Puskesmas lain yang stoknya masih ada," kata Benni Siska Sari, Sabtu, 27 Juli 2024.
Benni mengungkapkan, kasus GHPR paling banyak terjadi pada bulan April dengan jumlah 12 kasus, diikuti bulan Mei dengan 7 kasus, dan bulan Juni dengan 10 kasus.
Sedangkan laporan kasus di bulan Juli masih dalam proses perekapan oleh Dinkes Kaur.
BACA JUGA:Kisah Letusan Dahsyat Gunung Tambora: Kutukan Ulama yang Dijebak Makan Daging Anjing
BACA JUGA:Suara Anjing Bisa Diterjemahkan Menggunakan AI, Kok Bisa?
"Sampai sekarang data yang telah masuk ke kita total ada 40 kasus GHPR, belum termasuk rekapan di bulan Juli," ujarnya.
Seluruh korban GHPR telah mendapatkan perawatan dari Dinkes Kaur melalui masing-masing Puskesmas.
Beruntung, dalam 40 kasus ini tidak ada yang sampai merenggut korban jiwa.