Rakeyan Sancang lahir dari pernikahan singkat antara Kertawarman dan Setyawati.
BACA JUGA:Bagaimana Cara Memesan Tiket Kereta Api Bangkok Thailand - Vientiane Laos
BACA JUGA:Contoh Pertanyaan Umum Wawancara CPNS Formasi Dosen 2024, Berikut Jawaban
Setelah ditinggalkan oleh Kertawarman, Setyawati melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Rakeyan oleh kakeknya, Ki Parangdami, mengingat darah keturunan raja yang mengalir dalam dirinya.
Rakeyan Sancang dikenal memiliki semangat yang tinggi dalam bidang kanuragan.
Pada usia 50 tahun, ia melakukan perjalanan ke tanah suci untuk menguji kemampuannya melawan Sayidina Ali bin Abi Thalib (599-661), yang dikenal memiliki kesaktian ilmu perang yang tinggi.
Pertemuan ini menjadi salah satu cerita legendaris yang kerap dikaitkan dengan kisah Rakeyan Sancang.
Rakeyan Sancang adalah tokoh yang memiliki kisah menarik dalam sejarah Tarumanagara.
BACA JUGA:Contoh Pertanyaan Umum Wawancara CPNS Formasi Dosen 2024, Berikut Jawaban
BACA JUGA:Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta Resmi Membuka Fakultas Kedokteran
Meskipun sering dirancukan dengan Prabu Kiansantang, cerita Rakeyan Sancang tetap memiliki nilai historis dan mitologis yang penting.
Keberaniannya dalam menguji kemampuan melawan tokoh besar seperti Sayidina Ali bin Abi Thalib menunjukkan dedikasinya dalam bidang kanuragan dan menjadi bagian dari warisan budaya yang harus dilestarikan.