RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Rakeyan Sancang, yang lahir pada tahun 591 M, adalah putra Raja Kertawarman dari Kerajaan Tarumanagara yang memerintah antara tahun 561 hingga 618 M.
Rakeyan Sancang sering kali dirancukan dengan putra Sri Baduga Maharaja, yaitu Raja Sangara, yang menurut Babad Godog terkenal dengan sebutan Prabu Kiansantang atau Sunan Rohmat Suci.
Namun, kisah Rakeyan Sancang sendiri memiliki keunikan tersendiri yang layak untuk diketahui.
Kertawarman, ayah dari Rakeyan Sancang, adalah raja kedelapan dari Kerajaan Tarumanagara yang menggantikan ayahnya, Suryawarman, yang wafat pada tahun 561.
BACA JUGA:6 Tersangka Kasus Tambang di Lahat di Antaranya Mantan Anggota DPR-RI Endre Saifoel, Siapa Dia?
BACA JUGA:Benarkah Istri Sunan Gunung Jati dari Majapahit? Simak Berikut Pembahasannya
Selama masa pemerintahannya yang berlangsung selama 67 tahun, Kertawarman menikahi seorang wanita dari kasta sudra bernama Setyawati.
Pernikahan ini menimbulkan kontroversi, terutama karena Kertawarman diketahui mandul.
Untuk menutupi skandal ini, sang raja mengangkat seorang anak angkat bernama Brajagiri, juga dari golongan sudra, namun upaya ini gagal dan menyebabkan ketegangan di dalam kerajaan.
Setelah wafatnya Kertawarman pada tahun 628, tahta kerajaan diwariskan kepada adiknya, Sudhawarman.
BACA JUGA:Mengulik Kisah Panembahan Losari, Cucu Sunan Gunung Jati
BACA JUGA:Mengulik Kisah Panembahan Losari, Cucu Sunan Gunung Jati
Sudhawarman kemudian digantikan oleh putranya, Hariwangsawarman, yang memiliki ibu dari India dan dibesarkan di Kerajaan Palawa.
Pengaruh pendidikan India membuat Hariwangsawarman sangat ketat dalam menjalankan aturan kasta, yang berujung pada penurunan pangkat Brajagiri dari senapati menjadi penjaga gerbang keraton.
Brajagiri yang sakit hati kemudian membunuh Hariwangsawarman, menimbulkan tragedi dalam sejarah Tarumanagara.