Pernikahan Dini di Empat Lawang Tertinggi di Sumsel, Ini Faktornya!

Jumat 19-07-2024,19:32 WIB
Reporter : Mael
Editor : Mael

EMPAT LAWANG, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Permasalahan pernikahan dini di Kabupaten Empat Lawang kian memprihatinkan. 

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Empat Lawang menyatakan bahwa angka pernikahan dini di wilayah ini merupakan yang tertinggi di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Kepala DPPKB Empat Lawang, Munfajir Ghozali, mengungkapkan keprihatinan atas tingginya angka pernikahan dini di daerahnya. 

BACA JUGA:Samsung Galaxy Seri Z Fold Bakal Lebih Tipis dan Ringan

BACA JUGA:Pj Bupati Empat Lawang Tidak Ingin Menutup Ruang Kritik

"Kalau angka pastinya berapa persen perbandingannya dengan umur yang pas untuk menikah, saya lupa persisnya berapa. Tapi yang pastinya Kabupaten Empat Lawang, tertinggi se-Sumsel, pada peristiwa pernikahan dini," kata Munfajir saat ditemui di Kantor Bupati Empat Lawang, Jumat (19/7/2024).

Munfajir menjelaskan bahwa pihaknya telah berupaya untuk menekan angka pernikahan dini melalui sosialisasi kepada masyarakat. 

Namun, upaya tersebut belum menunjukkan hasil yang signifikan.

"Sejauh ini kita hanya dapat mengimbau ke masyarakat, terkait pernikahan dini ini. Sebab, sangat banyak faktornya penyebab terjadinya pernikahan dini tersebut, salah satunya budaya," jelasnya.

BACA JUGA:Mendalami Keindahan Bunga Sakura di Taman Shinjuku Gyoen, Tokyo

BACA JUGA:Taman Kenrokuen: Keindahan Musim Semi di Kanazawa

Salah satu faktor utama tingginya angka pernikahan dini di Empat Lawang adalah disparitas usia yang cukup tinggi antara perempuan dan laki-laki yang menikah.

"Pernikahan di bawah umur juga itu kebanyakan di bawah tangan, alias siri," jelas dia.

Upaya sosialisasi yang dilakukan DPPKB Empat Lawang juga terkendala oleh banyaknya pernikahan dini yang terjadi pada remaja putus sekolah. 

"Pihaknya sambung Munfajir, sudah mendatangi sekolah-sekolah untuk mensosialisasikan dampak negatif terjadinya pernikahan dini, namun hal tersebut tidakkah efektif lantaran peristiwa pernikahan dini itu paling banyak terjadi pada remaja yang putus sekolah," ujar Munfajir.

Kategori :