RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Penindasan atau bullying merupakan tindakan yang tidak hanya menyakitkan secara fisik, tetapi juga secara verbal dan psikologis.
Terlepas dari bentuknya, bullying dapat memiliki dampak jangka panjang yang serius pada korban, terutama anak-anak.
Sebagai orang tua, penting bagi kita untuk mengenali tanda-tanda anak menjadi korban bullying dan bertindak proaktif untuk melindungi mereka.
Anak-anak, dengan sifat mereka yang ceria dan senang bercanda, sering kali tidak menyadari bahwa candaan mereka dapat melukai perasaan orang lain.
Saat candaan berubah menjadi intimidasi yang berulang, anak tersebut menjadi korban bullying.
Bagi korban bullying, seringkali sulit untuk membuka diri kepada orang tua karena takut hal tersebut hanya akan memperburuk keadaan mereka.
BACA JUGA:Karakter Baik dan Empati: Membentuk Pribadi Unggul pada Anak Laki-laki
Tanda-tanda Anak Menjadi Korban Bullying
1. Luka fisik tanpa penjelasan yang jelas: Anak mungkin memiliki luka atau cedera yang tidak dapat dijelaskan dengan baik.
2. Enggan pergi ke sekolah: Ketakutan akan intimidasi membuat anak enggan berangkat ke sekolah dan menghindari kegiatan sosial.
3. Prestasi akademik menurun: Kesulitan dalam konsentrasi akademik karena stres dan kecemasan.
4. Perubahan perilaku: Anak mungkin terlihat lebih cemas, murung, atau lebih pendiam dari biasanya.
5. Isolasi sosial: Anak mungkin kehilangan banyak teman atau menjadi lebih tertutup.
6. Masalah fisik yang tidak dijelaskan: Sering mengeluh sakit kepala atau sakit perut tiba-tiba.
BACA JUGA:Ramalan Keberuntungan Shio di Akhir Juli 2024: Siapa yang Akan Bersinar?