RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Kalau ada satu hal yang diakui Apple belakangan ini, ialah bagaimana mereka menyebutkan kalau desain produk selama ini dibuat lebih sulit diperbaiki namun punya daya tahan tinggi.
Sesuai berita sebelumnya, Apple ungkap mereka perlu pengawasan ketat dalam uji coba setiap produk yang mau dipasarkan.
Hal ini pun mendapatkan perhatian dari suatu badan riset di mana mereka melakukan survei terhadap pengguna produk Apple apakah benar konsumen jadi lebih jarang mengganti device mereka.
Sebuah survei dilakukan oleh badan riset bernama CIRP yang menemukan bahwa dalam setahun terakhir ini, terjadi peningkatan pengguna Apple device yang lebih memilih tetap pada perangkat mereka ketimbang melakukan upgrade tahunan.
BACA JUGA:Link Live Streaming dan Jadwal Spanyol vs Inggris di Final Euro 2024
Survei yang dirilis pada situs Substack blog ini menunjukkan kalau persentase pengguna Mac yang tidak ganti device tahun ini meningkat ke 68% dibanding 59% di tahun 2020.
Tak hanya itu, produk iPhone juga mengalami hal serupa di mana terjadi peningkatan retensi gawai dari 63% ke 71%.
Ini bisa diasumsikan kalau lebih banyak pengguna yang bertahan pada perangkat lama mereka ketimbang melakukan upgrade setiap ada device baru yang rilis.
Lantas apakah ini murni alasannya karena daya tahan perangkat yang lebih baik membuat pengguna tak mau berpindah?
BACA JUGA:Suzuki Siap Panaskan GIIAS 2024 dengan Teaser SUV Listrik Pertama
Jawabannya bisa jadi ada berbagai faktor. Yang pertama, memang ketahanan produk ini bisa jadi alasan mengapa banyak yang tak perlu upgrade dalam jangka waktu lama.
Tapi masih ada satu lagi alasan yaitu, kurangnya inovasi teknologi yang ditawarkan Apple dalam produk baru mereka.
Seperti yang kita ketahui, iPhone adalah produk yang sudah matang dan sulit sekali rasanya bisa menambahkan teknologi baru yang benar-benar revolusioner.