Sebagai pusat kebudayaan, Bumi Ageung sering menjadi tempat diadakannya berbagai acara kebudayaan dan seni, seperti pameran, pertunjukan musik tradisional, dan seminar-seminar sejarah.
Hal ini menjadikan Bumi Ageung tidak hanya sebagai saksi bisu masa lalu, tetapi juga sebagai penjaga dan pengembang kebudayaan lokal.
BACA JUGA:Misi Manusia ke Mars Berdampak Serius pada Ginjal, Akankah Dibatalkan?
Pemerintah daerah dan masyarakat Cianjur sangat menyadari pentingnya melestarikan Bumi Ageung.
Berbagai upaya pelestarian dilakukan, mulai dari perawatan rutin bangunan hingga penggalangan dana untuk restorasi.
Edukasi kepada generasi muda tentang pentingnya sejarah dan warisan budaya juga gencar dilakukan, agar mereka dapat menghargai dan melanjutkan upaya pelestarian ini di masa depan.
Bumi Ageung adalah bukti nyata bahwa di tengah arus modernisasi, warisan sejarah dan budaya dapat tetap dipertahankan.
Keberadaan Bumi Ageung yang masih kokoh berdiri di tengah Kota Cianjur menjadi simbol kekuatan dan ketahanan warisan budaya Cianjur.
BACA JUGA:Fakta Fisika Mindblowing yang Mengubah Cara Kita Melihat Alam Semesta
Semoga dengan upaya bersama, Bumi Ageung akan terus menjadi kebanggaan dan inspirasi bagi generasi-generasi yang akan datang. (*)