BATAM, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Telkom sedang mempersiapkan sebuah data center khusus yang dirancang untuk mendukung kebutuhan kecerdasan buatan (AI) seiring dengan semakin meningkatnya tren teknologi tersebut.
Data center ini akan dibangun di atas lahan seluas 25.405 meter persegi di Kabil Integrated Industrial Estate (KIIE) Batam, dengan kapasitas ultimate mencapai 51 MW IT load.
Direktur Wholesale & International Service Telkom, Bogi Witjaksono, menyatakan bahwa keberadaan data center dengan infrastruktur AI ini akan membuka peluang baru bagi industri di Indonesia untuk memanfaatkan teknologi canggih.
BACA JUGA:Gelar Sosialisasi Satgas Saber Pungli, Inspektorat: Pungli Masih Menjadi Momok Masyarakat
"Data center berbasis AI itu adalah data center yang memenuhi kriteria dari pemain GPU as a service maupun AI as a service. Jadi, desainnya itu sudah cukup berbeda dengan yang mungkin 2-3 tahun yang kita rencanakan. Perbedaannya cukup signifikan tak lain untuk mempersiapkan bahwa data center kita itu untuk AI," ujar Bogi di Batam, Kamis (13/6/2024), dilansir dari CNN.
CEO NeutraDC, Andreuw Thonilus Albert, menjelaskan bahwa ada beberapa perbedaan utama antara data center konvensional dengan yang dirancang khusus untuk AI.
Perbedaan ini terletak pada fasilitas pendukungnya, terutama dalam hal pendinginan dan kekuatan lantai.
BACA JUGA:Elon Musk Larang Karyawannya Pakai iPhone, Apa Alasannya?
"Apa yang menjadi pembeda, yaitu ada dua hal. Pertama, pendinginan itu kan berubah total, pendinginan sudah liquid cooling sehingga desainnya pun berubah. Kedua, lantai itu kekuatannya berbeda, dulunya 1,2 ton sekarang kita menyiapkan sampai 2,5 ton. Itu yang kita lakukan perubahan," tutur Andreuw.
Teknologi kecerdasan buatan mengonsumsi energi listrik dan memerlukan infrastruktur yang besar.
Oleh karena itu, Telkom menyesuaikan desain data center di Batam agar dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
Andreuw menyebutkan bahwa meskipun proses pembangunan mungkin memakan waktu lebih lama, data center ini diharapkan dapat bertahan hingga 20 tahun ke depan.
BACA JUGA:Pentingnya Pola Makan Sehat dan Gaya Hidup Aktif untuk Kesejahteraan Mental dan Fisik
"Memang kita lebih baik agak terlambat sedikit tapi bisa bertahan untuk 20 tahun ke depan, daripada cepat-cepat nanti ada perubahan di tengah jalan," ungkapnya.
Salah satu inovasi utama yang diterapkan dalam data center ini adalah penggunaan teknologi liquid cooling. Berbeda dengan sistem pendinginan konvensional yang menggunakan udara (AC), liquid cooling menggunakan cairan untuk mendinginkan perangkat, mirip dengan sistem pendinginan GPU dalam komputer gaming.