RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Proses penyusunan kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka semakin memanas.
Polemik terjadi ketika partai-partai.
pendukung awal Prabowo-Gibran, seperti Partai Amanat Nasional (PAN), menolak keputusan memberikan jatah kursi menteri kepada partai non-pendukung, seperti Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Ketua DPP PAN, Saleh Partaonan Daulay, menilai tidak adil jika partai yang baru bersatu dalam koalisi mendapatkan lebih banyak kursi menteri dibandingkan partai pendukung awal.
“Yang kurang tepat itu yang tidak mendukung malah dapat tiga (menteri).
Kemarin dalam pilpres enggak ikut (dukung Prabowo), tiba-tiba dapat 3 (menteri).
Itu kan tidak tepat, benarkah?” ujar Saleh di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (21/5/2024).
Menanganggapi hal ini, Bendahara Umum Partai Nasdem, Ahmad Sahroni, menyampaikan bahwa jumlah kursi menteri yang didapat partai baru bergabung bisa lebih dari tiga.
Sahroni menegaskan, hingga kini belum ada pembicaraan formal antara Prabowo dan Nasdem terkait alokasi kursi menteri.
BACA JUGA: Revolusi RAM: Seri Terbaru HP Infinix 2024 Menggebrak dengan RAM 256 GB!
Menurutnya, Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, telah menyatakan dukungan tanpa pamrih terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran.
Wakil Sekretaris Jenderal PKB, Syaiful Huda, juga menanggapi protes PAN dengan santai.
Huda menekankan agar PKB menyerahkan sepenuhnya jumlah kursi menteri kepada Prabowo sebagai presiden terpilih.
Ia juga menyatakan bahwa PKB belum membahas portofolio menteri dan siap bekerja sama tanpa syarat.