RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Di sebagian besar daerah, hewan ternak seperti sapi, kambing, dan domba biasanya memakan rumput atau dedaunan hijau sebagai makanan utama mereka.
Namun, ada sebuah pulau unik di Indonesia di mana hewan ternak justru memakan sampah, plastik, atau sisa-sisa makanan dari manusia.
Fenomena ini menjadi perhatian karena bertolak belakang dengan kebiasaan hewan ternak pada umumnya dan menimbulkan kekhawatiran akan kesehatan dan kesejahteraan hewan-hewan tersebut.
Pulau ini memiliki kondisi geografis yang sangat khas dan berbeda dari daerah lain. Hampir tidak ada lahan hijau yang tersedia di pulau ini.
BACA JUGA:6 Tanda Tersembunyi Orang yang Tidak Suka atau Membenci Kita Apasaja
Dataran pulau yang terbentuk dari tumpukkan karang dan pasir membuatnya sangat sulit bagi rumput atau tanaman lain untuk tumbuh subur.
Tanah yang minim nutrisi dan ketersediaan air yang terbatas semakin memperparah kondisi ini, menjadikan pulau ini tandus dan tidak layak untuk pertanian atau perkebunan.
Ketiadaan lahan hijau tidak hanya mempengaruhi ketersediaan pakan alami untuk hewan ternak, tetapi juga berdampak pada ekonomi dan lingkungan.
Penduduk pulau terpaksa mencari alternatif lain untuk memberi makan hewan ternak mereka.
BACA JUGA:Pulau Bungin: Pulau dengan Kepadatan Penduduk Unik dan Warisan Budaya Suku Bajo
Sisa-sisa makanan manusia dan sampah, termasuk plastik, sering kali menjadi pilihan terakhir yang tersisa.
Kondisi ini menimbulkan masalah kesehatan bagi hewan ternak, yang dapat mengonsumsi bahan berbahaya dan tidak dapat dicerna dengan baik.
Ekonomi pulau ini juga terganggu karena produktivitas hewan ternak yang menurun.
Hewan-hewan yang tidak mendapatkan nutrisi yang cukup cenderung lebih lemah dan rentan terhadap penyakit, yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil produksi susu, daging, dan produk hewani lainnya.
BACA JUGA:Menyingkap Makna Mahakarya Patung GWK, Lambang Dewa Pelindung Semesta Di Bali