RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Kecelakaan bus Putera Fajar yang membawa rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang, masih menjadi sorotan publik.
Tragedi ini menyebabkan 11 orang meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.
Peristiwa naas ini telah memunculkan berbagai spekulasi dan pertanyaan mengenai penyebab sebenarnya di balik kecelakaan maut tersebut.
Dalam konferensi pers di Polres Subang, polisi mengungkapkan telah memeriksa 13 saksi, termasuk 2 saksi ahli.
BACA JUGA:Menikmati Keindahan Tinggi di Puncak Gunung Srabu Bagi Pencinta Ketinggian
Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, polisi menetapkan Sadira, sopir bus, sebagai tersangka.
Dirlantas Polda Jabar, Kombes Pol Wibowo, menjelaskan bahwa Sadira terbukti lalai karena tetap mengoperasikan bus yang sudah tidak layak jalan.
"Dari hasil pemeriksaan, kita sudah menyimpulkan dan menetapkan satu tersangka," ujar Wibowo.
"Sadira terbukti lalai.
Mobil dalam keadaan rusak tak layak jalan, namun tetap dipaksa jalan, hingga akhirnya bus tersebut mengalami kecelakaan dan menewaskan 11 penumpang serta 40 penumpang lainnya luka-luka," jelasnya lebih lanjut.
BACA JUGA:Menelisik Mitos dan Legenda Gunung Srabu: Mempersembahkan Keindahan Alam dan Mistisnya
Beberapa kejanggalan dalam kecelakaan ini semakin memperkuat dugaan adanya faktor kelalaian dan kondisi kendaraan yang tidak memadai sebagai penyebab utama.
Berikut beberapa kejanggalan yang ditemukan:
1. Kondisi Lampu Bus Mati:
Dugaan awal menyebutkan bahwa bus sempat mengalami mati mesin saat melintas di Jalan Raya Ciater Subang.