Kegagalan Timnas Indonesia U-23 untuk melaju ke Olimpiade Paris 2024 bukanlah akhir dari segalanya.
Meskipun hasilnya tidak sesuai harapan, perjuangan Garuda Muda, julukan Timnas Indonesia U-23, dinilai telah mencapai titik maksimal.
Ini adalah cerita tentang semangat dan ketabahan sebuah tim yang mengejar mimpi, meski harus berakhir dengan kepahitan.
BACA JUGA:Timnas Italia Siapkan Dua Laga Uji Coba Terakhir Jelang EURO 2024
* Kehadiran Akmal Marhali: Suara Pengamat
Salah satu pengamat sepak bola, Akmal Marhali, mengungkapkan pandangannya tentang kegagalan ini.
Menurutnya, para pemain Garuda Muda telah memberikan segalanya di lapangan. "Para penggawa Garuda Muda sudah berusaha sebaik mungkin. Mereka harus tetap berkepala tegak," ucap Akmal dengan penuh penghargaan.
Dia membandingkan perjuangan mereka dengan puisi Karawang - Bekasi, sebuah perumpamaan yang menggambarkan semangat juang yang tak pernah padam. Meskipun hasilnya tidak sesuai harapan, perjuangan mereka belum berakhir.
BACA JUGA:Steph Catley Dipercaya Jadi Kapten Timnas Australia
* Duel dengan Guinea: Pertandingan Berat
Dalam pertandingan play-off melawan Guinea, Indonesia U-23 tidak bisa menutupi rasa kecewa.
Meskipun secara permainan tidak kalah, namun Guinea mampu memanfaatkan peluang dengan lebih baik.
Ilaix Moriba menjadi penentu kemenangan Guinea lewat tendangan penalti.
Akmal melihat bahwa selain dari faktor teknis, Guinea juga unggul dalam hal mental.
Mereka tampil lebih tenang dan percaya diri, sebuah aspek yang penting dalam pertandingan penting seperti ini.
* Kekalahan yang Hampir Menghancurkan