RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID -
Di tengah hamparan keindahan alam Bengkulu Selatan terdapat sebuah cerita yang menggugah hati tentang cinta yang terhalang oleh takdir.
Cerita ini mengisahkan tentang Batu Betajuk, sebuah batu yang dijaga oleh ular hitam, yang menjadi saksi bisu dari cinta yang tragis antara dua insan.
Kisah ini bermula dari dua sosok yang takdirnya terjalin dalam kisah yang tragis.
Laili, seorang gadis cantik, dan Kumala, seorang pemuda tampan, saling mencintai meskipun takdir memisahkan hubungan darah mereka sebagai saudara seayah namun berbeda ibu.
BACA JUGA:Arcopodo: Simbol Spiritualitas di Puncak Gunung Semeru
Mereka bermimpi untuk menyatukan cinta mereka dalam ikatan pernikahan.
Namun, kebahagiaan mereka terhalang oleh rahasia kelam yang tersembunyi dalam masa lalu keluarga mereka.
Saat Kumala ingin melamar Laili, kehadiran ayahnya yang lama menghilang mengungkapkan sebuah kenyataan yang memilukan.
Laili bukanlah hanya seorang gadis biasa, melainkan istrinya yang telah lama ditinggalkan oleh ayah Kumala.
BACA JUGA:Antara Takut dan Keberanian: Mitos Jailangkung
Dalam kekecewaan dan putus asa, Laili berlari ke tepi sungai dan duduk di atas sebuah batu.
Dengan penuh kesedihan, ia bersumpah bahwa lebih baik menjadi batu daripada harus hidup tanpa cinta.
Tak lama kemudian, sumpahnya menjadi kenyataan saat Laili berubah menjadi batu dengan sebuah tajuk di atasnya, seperti perhiasan pengantin, yang kemudian dikenal sebagai Batu Betajuk.
Sementara itu, Kumala, yang juga penuh dengan kekecewaan, bersumpah untuk menjauh dari manusia dan menjadikan dirinya sebagai binatang.