RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Di lereng Gunung Muria, beredar mitos pesugihan yang menjanjikan kekayaan instan bagi mereka yang berani melakukan ritual tertentu.
Konon, orang-orang telah melakukan upacara di sana dengan harapan mendapatkan imbalan materi yang melimpah.
Namun, di balik janji kekayaan itu, terselip cerita-cerita tragis yang menimpa mereka yang terlibat dalam pesugihan tersebut.
Pesugihan, sebuah praktik mistis yang bertujuan untuk memperoleh kekayaan secara cepat, telah menjadi bagian dari budaya masyarakat di beberapa daerah, termasuk di lereng Gunung Muria.
BACA JUGA:Kebakaran Melanda Desa Rantau Tenang, Kabupaten Empat Lawang: Kerugian Ditaksir Hingga Ratusan Juta
Namun, perlu dipahami bahwa pesugihan tidak hanya memiliki dimensi mistis semata, tetapi juga membawa konsekuensi yang serius bagi mereka yang terlibat.
Salah satu cerita tragis yang seringkali terdengar adalah tentang nasib buruk yang menimpa orang-orang yang terlibat dalam pesugihan tersebut.
Banyak yang mengalami kebangkrutan, sakit parah, bahkan kematian tragis.
Cerita-cerita ini menjadi pelajaran bagi masyarakat sekitar tentang bahayanya terlibat dalam praktik-praktik yang tidak bisa dipastikan kebenarannya.
BACA JUGA:Misteri Desa Montong Gading: Sejarah Kelam di Pulau Lombok
Namun, sisi lain dari mitos pesugihan adalah bahwa seringkali tidak ada bukti konkret yang menunjukkan keberhasilannya.
Banyak yang percaya bahwa kekayaan instan yang dijanjikan hanyalah ilusi belaka, dan apa yang sebenarnya terjadi adalah manipulasi pikiran dan keyakinan.
Dalam banyak kasus, mereka yang terlibat dalam pesugihan mungkin mengalami penyesalan dan penderitaan yang mendalam.
Sementara mitos tentang pesugihan di lereng Gunung Muria terus tersebar luas, penting bagi masyarakat untuk mempertimbangkan dengan bijak sebelum terlibat dalam praktik semacam itu.
BACA JUGA:Kepercayaan Masyarakat Batak Toba Terhadap Sigomoang: Mitos atau Kenyataan?