Tim penulis menegaskan bahwa mereka telah menyampaikan data pendukung yang cukup untuk mendukung kesimpulan riset mereka, namun keputusan pencabutan tersebut dianggap sebagai sensor yang kejam dan melanggar prinsip ilmiah.
BACA JUGA:Gunung Padang: Piramida Tertua yang Dibuat Manusia, Ini Fakta Hasil Penelitiannya!
Mereka mendesak komunitas ilmiah untuk menentang keputusan ini dan mengakui bahwa pencabutan makalah tersebut kurang memiliki validitas ilmiah, karena mengabaikan bukti-bukti substansial yang telah mereka sajikan.
Kendati demikian, tim riset Gunung Padang bersikeras untuk terus memperjuangkan validitas hasil riset mereka dan mempertahankan integritas ilmiahnya.
Dengan demikian, isu ini tidak hanya mencakup perdebatan tentang temuan arkeologis, tetapi juga menyoroti pentingnya menjaga independensi dan integritas dalam praktik ilmiah.
BACA JUGA:Membuka Tabir Gunung Padang Cianjur, Eksplorasi Fakta dan Misteri yang Menarik Perhatian Dunia
Tim riset Gunung Padang terdiri dari Danny Hilman Natawidjaja, Andang Bachtiar, Bagus Endar B. Nurhandoko, Ali Akbar, Pon Purajatnika, Mudrik R. Daryono, Dadan D. Wardhana, Andri S. Subandriyo, Andi Krisyunianto, Tagyuddin, Budianto Ontowiryo, dan Yusuf Maulana.***