10 Tradisi Menyambut Ramadhan di Tanah Jawa, Cek Nomor Delapan Ada Apa?

Minggu 10-03-2024,08:25 WIB
Reporter : Mael
Editor : Mael

Di Jawa Barat, tradisi Munggahan menjadi momen untuk berkumpul dalam kebahagiaan dan kemaafan menjelang bulan suci Ramadhan. 

Keluarga, saudara, dan tetangga saling bersilaturahmi dan berbagi hidangan, sambil menyampaikan permohonan maaf atas segala kesalahan yang terjadi di masa lalu. 

Doa-doa dipanjatkan untuk kelancaran ibadah puasa, sementara atmosfer kebersamaan memenuhi setiap sudut rumah dan jalan-jalan desa.

BACA JUGA:Misteri PLTD Apung, Kapal Terkutuk di Tengah Kota Banda Aceh

7. Sadranan: Menyambut Kedatangan Ramadhan dengan Kehadiran yang Abadi

Tradisi Sadranan atau Nyadaran mengajarkan kita pentingnya mengenang dan menghormati leluhur, bahkan setelah mereka tiada. 

Dengan membersihkan makam orang tua dan saudara yang telah meninggal, kita menghormati kehadiran mereka dan menyambut bulan suci dengan kehadiran yang abadi. 

Bunga-bunga yang ditanam di atas makam menjadi simbol kasih sayang dan kenangan yang terus hidup di hati setiap anak cucu.

BACA JUGA:Misteri Noni Belanda di Taman Hutan Raya Tahura Pocut Meurah Intan

8. Ruwahan di Jawa Tengah dan Yogyakarta: Kenduri Spiritual untuk Kesucian Hati dan Kesejahteraan Jiwa

Tradisi Ruwahan membawa kita ke kenduri spiritual di Jawa Tengah dan Yogyakarta. 

Dengan menggelar selamatan dan berbagi sedekah kepada tetangga, masyarakat menyucikan diri dan mendoakan para leluhur. 

Ketan, kolak, dan apem yang disajikan menjadi simbol kesucian hati dan kesejahteraan jiwa, sementara doa-doa dipanjatkan untuk keluarga dan masyarakat sekitar.

BACA JUGA:Msteri Danau Laut Tawar Aceh, Cerita Putri Duyung, Vampir Darah dan Bom Misterius!

9. Baratan di Jepara: Memohon Keselamatan di Bawah Lindungan Sang Pendiri

Tradisi Baratan dari Desa Kriyan, Jepara, mengajarkan kita untuk memohon keselamatan di bawah lindungan Sang Pendiri. 

Kategori :