Mantra ini harus dihafal dan dilafalkan ribuan kali setiap malam selama berbulan-bulan hingga ilmu rawarontek diperoleh.
Selain itu, orang tersebut juga harus melakukan puasa selama tujuh bulan yang dilanjutkan dengan puasa mutih (hanya makan nasi putih dan air putih) selama 40 hari berturut-turut.
Apa Saja Kelebihan dan Kelemahan Ilmu Rawarontek?
Ilmu rawarontek memiliki kelebihan yang sangat dahsyat, yaitu dapat membuat pemiliknya hidup abadi dan tak bisa mati.
BACA JUGA:Misteri Saranjana: Asal Usul Kota Gaib di Pulau Laut Kalimantan Selatan
BACA JUGA:Apa itu Kota Saranjana? Inilah Fakta dan Sejarahnya!
Orang yang memiliki ilmu ini juga dapat menyembuhkan luka apapun dengan cepat. Ilmu ini juga dapat diwariskan kepada orang lain, dengan syarat sang pemilik ilmu harus melepaskan seluruh kesaktiannya dan menjadi manusia biasa.
Namun, ilmu rawarontek juga memiliki kelemahan yang tidak kalah beratnya. Ilmu ini dipercaya sebagai salah satu ilmu hitam yang akan memberikan kutukan kepada pemiliknya.
Kutukan ini akan terjadi ketika sang pemilik ilmu meninggal dunia. Bentuk dari kutukan ilmu rawarontek adalah perubahan wujud manusia menjadi kecil dan mengering seperti jenglot.
Selain itu, ilmu rawarontek juga memiliki titik lemah yang bisa dimanfaatkan untuk mengalahkannya. Konon, sumber kekuatan ilmu ini berasal dari tanah.
BACA JUGA:Bertemu dengan Orang Bunian: Eksplorasi Ajaib di Hutan Mistis Sumatera Barat
Maka, untuk mengalahkan seseorang yang menggunakan ilmu ini, bisa dilakukan dengan cara menggantungnya di atas pohon hingga mati. Tanpa menyentuh tanah, kesaktian ilmu ini akan hilang dengan sendirinya.
Apakah Ilmu Rawarontek Hanya Mitos Belaka?
Ilmu rawarontek adalah salah satu ilmu Jawa kuno yang penuh misteri. Ilmu ini masih menimbulkan perdebatan dan kontroversi di kalangan masyarakat.
Sebagian orang percaya bahwa ilmu ini benar-benar ada dan memiliki kekuatan yang luar biasa. Sebagian lainnya meragukan kebenaran dan manfaat ilmu ini, karena kurangnya bukti ilmiah yang kuat.