Suatu hari, Tumang melakukan sesuatu yang aneh saat Sang Putri sedang buang air kecil. Anjing itu menjilati air kencing Sang Putri, dan kejadian itu terulang berkali-kali.
BACA JUGA:Jangan Main-main dengan Pemilik Ilmu Ini, Anda Bisa Sakit dan Sulit Disembuhkan!
BACA JUGA:Misteri Sumur Tujuh Gunung Karang, Pandeglang Banten
Menariknya, penyakit yang diderita Sang Putri mulai berangsur sembuh.
Ketika rombongan istana datang meninjau, mereka melihat perubahan pada Sang Putri yang ternyata sedang hamil, karena bercimta degan seekor anjing yang dipeliharanya tersebut.
Sang Putri dengan berat hati menceritakan kejadian tersebut.
Kabar ini segera sampai kepada Raja, yang murka dan ingin menghukum putrinya.
BACA JUGA:Legenda Gunung Karang dan Keajaiban Sumur Tujuh di Pandeglang
BACA JUGA:Inyiak Balang: Harimau Penjaga dan Legenda Masyarakat Minangkabau
Raja akhirnya memohon kepada Dewata untuk menghancurkan tempat tinggal Sang Putri.
Turunlah hujan deras dan angin ribut, memisahkan semenanjung utara Pulau Bali yang dihuni Sang Putri.
Potongan pulau itu hanyut ke utara, hingga diselamatkan oleh dua nelayan, Datuk Malim Angin dan Datu Langgar Tuban.
Dengan bantuan mereka, pulau itu dihentikan dan diikatkan pada dua pohon, yang kini dikenal sebagai Gunung Bagindai dan Gunung Burung Mandi.
BACA JUGA:Legenda di Tanah Melayu, Ada Sang Pemberani dari Pulau Penyengat dan Misteri Orang Bunian
Pulau yang terpotong itu kemudian dikenal sebagai Pulau Belitung, yang berasal dari kata Pulau Bali yang terpotong, atau Balitong.