Namun, bersiul di luar konteks ritual ini dianggap sebagai tindakan yang tidak sopan atau tidak berhati-hati, karena dapat menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan dari makhluk gaib yang lain.
Oleh karena itu, masyarakat Bangka Belitung menghindari bersiul di malam hari, dan jika ada yang melakukannya, mereka akan segera menegur atau memperingatkan orang tersebut.
BACA JUGA:Korban Banjir di Muratara Dapat Bantuan
2. Jangan Bawa Pisang, Ketan, dan Telur di Malam Hari
Selain bersiul, ada juga beberapa benda yang dianggap tabu untuk dibawa di malam hari oleh masyarakat Bangka Belitung.
Benda-benda ini adalah pisang, ketan, dan telur. Mengapa benda-benda ini dianggap berbahaya? Apa hubungannya dengan makhluk gaib?
Pisang adalah salah satu buah yang paling populer di Indonesia, dan juga di Bangka Belitung.
Pisang memiliki banyak manfaat, baik sebagai makanan, obat, maupun bahan kerajinan.
BACA JUGA:Ilmu Hitam Pancasona, Benarkah Pemiliknya Bisa Memulihkan Diri Sendiri?
Namun, pisang juga memiliki makna simbolis yang negatif, yaitu ketidakhati-hatian atau kecerobohan.
Pisang sering dikaitkan dengan kejadian-kejadian yang tidak menyenangkan, seperti terpeleset, terjatuh, atau tersandung.
Hal ini mungkin berkaitan dengan bentuk pisang yang melengkung, atau kulit pisang yang licin.
Membawa pisang di malam hari dianggap sebagai tindakan yang tidak bijaksana, karena dapat menarik kesialan atau kecelakaan.
BACA JUGA:Jangan Main-main dengan Pemilik Ilmu Ini, Anda Bisa Sakit dan Sulit Disembuhkan!
Selain itu, pisang juga dianggap sebagai salah satu makanan favorit makhluk gaib, terutama kuntilanak atau pontianak, yang merupakan hantu perempuan yang mati saat melahirkan.
Membawa pisang di malam hari dapat menarik perhatian kuntilanak, yang dapat mengikuti atau menyerang orang yang membawanya.