PANGKAL PINANG, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Bangka Belitung (Babel) adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terkenal dengan keindahan alam dan kekayaan budayanya.
Salah satu aspek budaya yang menarik untuk diketahui adalah kepercayaan dan mitos yang masih hidup di tengah masyarakat.
Salah satu mitos yang cukup unik dan masih dipraktikkan oleh sebagian besar masyarakat Babel adalah Mantra Permisi Buang Hajat.
Lalu, apa itu mantra permisi buang hajat?
BACA JUGA:Ditembak Tak Mempan, Dipenggal Tak Meninggal! Mengenal Rawa Rontek, Ilmu Kuno Pulau Jawa
BACA JUGA:Kisah Nyata dari Orang-orang yang Pernah Bertemu dengan Makhluk Gaib di Hutan
Mantra Permisi Buang Hajat adalah sebuah ritual yang dilakukan oleh seseorang ketika ia berada di tempat baru dan ingin melakukan kegiatan buang air kecil atau besar.
Ritual ini bertujuan untuk meminta izin kepada nenek moyang atau roh-roh yang berada di sekitar tempat tersebut agar tidak mengganggu atau merasuki orang yang buang hajat.
Kalimat yang harus diucapkan dalam ritual ini adalah, "Nek Akek permisi ku nek buang aik kecit/besak, Ikak pacak ningok ku, ku dak pacak ningok ikak."
Artinya, "Nenek dan Kakek, izinkan saya untuk buang air kecil/besar, saya dapat melihat kalian, tetapi kalian tidak dapat melihat saya."
BACA JUGA:Alasan Meletusnya Gunung Barujari: Mitos dan Kepercayaan Masyarakat
BACA JUGA:Apakah Orang Bunian Nyata? Siapa Sebenarnya Orang Bunian? Ini Dia Cerita dan Bukti-Buktinya
Masyarakat Babel percaya bahwa dengan mengucapkan mantra ini, mereka akan terhindar dari potensi bahaya yang bisa ditimbulkan oleh makhluk halus yang mungkin tersinggung atau ingin mengusik.
Selain itu, mantra ini juga merupakan bentuk penghormatan kepada nenek moyang atau roh-roh yang dianggap sebagai penjaga tempat tersebut.
Bagaimana Asal-Usul Mantra Permisi Buang Hajat?