Pengorbanan untuk mempertahankan kesaktian ajian ini menjadi bagian dari keseimbangan magis yang kompleks.
Kelemahan Ilmu: Kekuatan dari Tanah dan Kutukan Kematian
Setiap ilmu kanuragan memiliki kelemahan, begitu pula dengan Rawarontek. Sumber kekuatan ajian ini diyakini berasal dari tanah.
Oleh karena itu, untuk mengalahkan seseorang yang menggunakan ilmu ini, cara tradisional dengan menggantungnya di atas pohon dapat menghilangkan kesaktian ilmu tersebut.
Sebagai imbalan atas kesaktian, pemilik ajian Rawarontek harus menerima tuah berupa kutukan.
Kutukan ini akan terjadi ketika sang pemilik meninggal dunia, mengubah wujud manusia menjadi kecil dan mengering seperti Jenglot, memberikan dimensi tragis pada akhir hidup pemilik ajian ini.
Kesimpulan: Keabadian dan Keajaiban di Balik Ajian Rawarontek
Ajian Rawarontek bukan sekadar ilmu kanuragan biasa; ini adalah warisan mistis dari tanah Jawa yang menyimpan keajaiban dan misteri.
Dengan kekuatannya yang luar biasa, pemilik ajian ini berjanji keabadian, namun tidak tanpa pengorbanan dan kutukan.
BACA JUGA:Kutukan Juara Bertahan Piala Dunia, Benarkah Mereka Kesulitan Lolos Babak Grup di Edisi Selanjutnya?
Sementara ajian ini terus menjadi cerita yang mencengangkan, kita tetap diperhadapkan pada pertanyaan besar: sejauh mana kita akan pergi untuk mencapai keabadian? (Rel)