RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Kota Tegal, yang terletak di kawasan pesisir utara, membanggakan diri sebagai Kota Bahari.
Terkenal sebagai asal mula warung Tegal atau warteg yang tersebar luas, kota ini juga berperan penting sebagai simpul perekonomian lintas nasional dan regional.
BACA JUGA:Nama-nama 35 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah, Berikut Ibukota, Luas dan Jumlah Penduduknya
Pada masa lalu, Tegal bermula sebagai desa kecil bernama Tetegal, berlokasi di tepi muara Kali Gung.
Nama Tetegal diberikan oleh Ki Gede Sebayu, yang mengatur perairan di Danawarih.
BACA JUGA:Kisah Bangsawan Bijak, Bagaimana Seni Selamatkan Kerajaan Solo dari Kehancuran! - Sejarah Kota Solo
Beberapa versi menyebutkan bahwa istilah "Tegal" mungkin berasal dari kedatangan pedagang Portugis, Tome Pires, pada abad ke-15, yang menyebut pelabuhan tua di muara Kali Gung sebagai Teteguall.
Ki Gede Sebayu dan Hari Jadi Kota Tegal
Ki Gede Sebayu, yang memimpin Tetegal pada masa itu, diangkat menjadi Jurudemung (demang) atau sesepuh oleh Bupati Pemalang pada 12 April 1580 Masehi.
Tanggal tersebut diperingati setiap tahun sebagai Hari Jadi Kota Tegal. Setelah Ki Gede Sebayu wafat, putranya, Ki Gede Hanggawana, melanjutkan kepemimpinan.
BACA JUGA:Inilah Kota Tua Semarang yang Penuh Intrik dan Keajaiban Historis!
Seiring berjalannya waktu, hasil bumi Kota Tegal berkembang pesat, menjadi pusat perdagangan dan jasa yang penting.
Pelabuhan di muara Kali Gung, awalnya di sebelah barat kota dengan nama Muaratua (Tegalsari), pindah ke timur menjadi Muara Bacin.
Kota ini menjadi ramai dengan pengiriman hasil bumi ke luar daerah, menciptakan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan jumlah penduduk.
Kota Tegal, dengan warisan sejarahnya yang kaya, terus tumbuh sebagai pusat perdagangan dan maritim yang strategis.