RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Kabupaten Kudus, sebuah daerah yang kaya akan sejarah dan nilai-nilai keagamaan, terletak di Jawa Tengah.
Menelusuri sejarah Kota Kudus, kita tak dapat mengabaikan peran besar Sunan Kudus, yang terkenal atas keahlian dan ilmunya dalam memimpin para Jamaah Haji.
BACA JUGA:Nama-nama 35 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah, Berikut Ibukota, Luas dan Jumlah Penduduknya
Diberi gelar "Amir Haji" berkat kepemimpinannya saat berada di Baitul Maqdis, Sunan Kudus memainkan peran penting dalam memberantas wabah penyakit dan mendapatkan Ijazah Wilayah dari Amir Palestina.
Ijazah ini tertulis dengan huruf Arab kuno di atas Mihrab Masjid Menara Kudus, menjadi saksi bisu dari pengabdian Sunan Kudus.
BACA JUGA:Ssst... Inilah Kabupaten Kendal, Ada Pantai Tersembunyi yang Belum Banyak Diketahui di Kendal!
Berterimakasih kepada Amir Palestina, Sunan Kudus memohon pemindahan wewenang wilayah ke Pulau Jawa.
Permohonannya dikabulkan, dan pada tahun 1956 H atau 1548 M, Masjid Al Manar atau Masjid Al Aqsho didirikan di Kudus, meniru nama Masjid di Yerusalem, Masjidil Aqsho.
Nama "Kudus" sendiri berasal dari kata "Al-Quds," sebutan untuk Yerusalem.
Sejak saat itu, daerah sekitar masjid dikenal sebagai Kauman, mencerminkan tempat tinggal kaum muslimin.
BACA JUGA:WOW! Dibalik Pesona Alam Kebumen, Rahasia Asal-usul Nama yang Menyentuh Hati
Larangan Menyembelih Sapi, Tradisi dan Kehormatan
Ada cerita menarik di Kudus tentang larangan menyembelih sapi.
Sebelum kedatangan Islam, daerah ini merupakan pusat agama Hindu. Sunan Kudus, dalam sebuah episode dahaga, diberi air susu sapi oleh seorang pendeta Hindu.
Sebagai rasa terima kasih, Sunan Kudus memutuskan untuk melarang penyembelihan sapi, yang dihormati dalam agama Hindu.