JAKARTA, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Sebuah insiden serius menimpa Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI setelah situs web resminya dijadikan target oleh seorang hacker yang mengklaim nama anonim Jimbo.
Hacker ini mengaku berhasil meretas situs KPU dan mengakses data pemilih yang kemudian dibagikannya di dark web.
Jimbo diduga telah menyebarkan sekitar 500 ribu data pemilih yang berhasil diretas dari situs KPU kepada Breach Forum.
Dalam situasi ini, Tim Direktorat Siber Bareskrim Polri turun tangan untuk menangani dugaan kebocoran data pemilih.
BACA JUGA:Kapolsek Muara Pinang Ajak Siswa Jauhi Narkoba
Brigjen Adi Vivid, Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima informasi terkait kebocoran data KPU melalui patroli siber.
Penyelidikan dan Koordinasi
Tim Polri saat ini sedang menyelidiki kasus ini dan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk KPU.
Adi Vivid mengungkapkan bahwa penyelidikan dilakukan bersama dengan CSIRT (Computer Security Incident Response Team) dan stakeholder terkait.
BACA JUGA:Sebelum Ditangkap, Komplotan Bandit Curanbil Aktif di Rumah Anggota Dewan
Respons KPU dan Koordinasi dengan BSSN
KPU mengakui sedang berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), untuk menelusuri kebocoran data di situs Breach Forums.
Betty Epsilon Idroos, Koordinator Divisi Data dan Informatika KPU RI, menyatakan bahwa mereka meminta bantuan dari satgas cyber, khususnya BSSN yang menaungi Mabes.
Upaya Pencegahan dan Pengawalan
Meskipun terjadi retas terhadap situs KPU, beberapa pihak meyakinkan bahwa hal ini tidak akan mengganggu jalannya pemilu atau mengubah hasilnya.