Dalam perjalanan bisnisnya, ia terlibat dalam pengelolaan pampasan perang dan ekspor-impor dengan beberapa negara.
BACA JUGA:Mengungkap Keindahan Megalitikum Jarakan: Destinasi Prasejarah Selama ini Tersembunyi Empat Lawang
Selain sumbangan emas untuk Monas, Markam juga membebaskan lahan bagi proyek Istora Senayan dan berkontribusi pada pembangunan infrastruktur di Aceh dan Jawa Barat.
Fenomenal di Era Orde Lama
Namanya menjadi fenomenal di era pemerintahan Sukarno, bahkan disebut sebagai bagian dari 'Kabinet Bayangan.'
Markam tidak hanya menjadi sumber APBN, tetapi juga mengumpulkan 28 kilogram emas yang menyala di puncak Monas.
BACA JUGA:Kantor KUA di Kabupaten Empat Lawang, Pusat Pelayanan Pernikahan Berikut Lokasinya
Dengan kisahnya yang luar biasa, Teuku Markam adalah contoh nyata seorang filantropis dan pengusaha yang memberikan kontribusi besar bagi Indonesia, baik dalam pembangunan monumen bersejarah maupun pembangunan negara secara keseluruhan. (*)