RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Dalam gemerlap keindahan Monumen Nasional (Monas) yang megah, terdapat kisah inspiratif tentang seorang tokoh yang berperan besar di balik kejayaan gemerlap emasnya.
Teuku Markam, namanya menjadi sorotan sebagai sosok luar biasa yang telah memberikan kontribusi istimewa dalam membangun keindahan yang kita nikmati hari ini.
Artikel ini akan mengungkap jejak perjalanan hidup dan prestasi luar biasa dari Orang Hebat di Balik Gemerlap Emas Monas: Teuku Markam.
BACA JUGA:Misteri Terowongan Baiae: Pintu Gerbang Menuju Alam Gaib atau Ancaman Tersembunyi?
Monumen Nasional (Monas) Jakarta, dengan ciri khas lidah api berlapis emas, adalah simbol kebanggaan Indonesia.
Ternyata, 28 kilogram dari total 38 kilogram emas tersebut adalah sumbangan dari seorang filantropi Aceh, Teuku Markam.
Perjalanan Hidup Teuku Markam
Teuku Markam, lahir sekitar tahun 1925, bukan hanya seorang filantropis, melainkan juga seorang pengusaha sukses pada era Orde Lama.
Keturunan uleebalang di Aceh, Markam menjalani pendidikan militer dan bergabung dengan Tentara Rakyat Indonesia (TRI) di usia remaja.
BACA JUGA:Melakukan Pembinaan Keterampilan Kayu dan Kemandirian Kerja WBP di Lapas Kelas IIB Empat Lawang
Dari Militer ke Dunia Bisnis
Setelah mengikuti pertempuran Medan Area di Sumatera Utara, Markam diutus ke Bandung, di mana ia diperkenalkan kepada Ir. Sukarno oleh Jenderal Gatot Subroto.
Sukarno mencari pengusaha pribumi untuk menangani masalah perekonomian, dan Markam menjadi pilihan.
Keberhasilan Bisnis dan Kontribusi Besar
Markam mendirikan PT Karkam dan menjadi salah satu konglomerat terkaya pada masa itu.