Peta ini dimuat dalam Reizen en onderzoekingen in den Indischen Archipel, seri pertama yang diterbitkan oleh Staatsbibliothek zu Berlin.
Peta ini juga pernah diterbitkan oleh Lembaga Penerbitan Nusantara milik pemerintah Republik Indonesia.
Pieter Johannes Veth juga menyebutkan Serandjana dalam kamusnya "Aardrijkskundig en statistisch woordenboek van Nederlandsch Indie" pada halaman 252.
Ia menjelaskan bahwa Sarandjana merupakan tanjung di sisi tenggara Pulau Laut, yang berada di ujung tenggara Kalimantan.
Namun, lokasi Kota Saranjana tidak lagi ada dalam peta saat ini dan dianggap menghilang secara misterius.
Penduduk setempat percaya bahwa Kota Saranjana yang misterius itu terletak di Desa Oka-Oka, Kecamatan Pulau Laut Kota Baru, Kalimantan Selatan.
BACA JUGA:Mengulik Misteri di Balik Sejarah Rumah Sakit Kartika Lampung
Bahkan berdasarkan berbagai sumber, penduduk setempat percaya bahwa wilayah berupa perbukitan yang tak berpenghuni itu adalah Kota Gaib Saranjana, dihuni oleh bangsa jin Islam dengan peradaban yang jauh lebih maju dari manusia.
Kepercayaan ini muncul karena banyak kisah dan legenda yang beredar, seperti yang diulas dalam artikel "8 Fakta Kota Gaib Saranjana yang Misterius", dengan nomor 6 dan 7 yang bukan mitos dan menimbulkan rasa penasaran.
Itulah cerita tentang tiga artis yang mengalami kejadian mistis di Kota Baru, yang dikatakan berdekatan dengan Kota Saranjana yang hilang secara misterius.
Kisah-kisah ini semakin melengkapi deretan kisah mistis seputar Kota Gaib Saranjana. (*)