Mengerikan, 3 Artis Alami Pengalaman Mistis saat Konser di Kota Gaib Saranjana! Ada Apa ?

Selasa 07-11-2023,13:24 WIB
Reporter : Reri Alfian
Editor : Reri Alfian

Ia menyadari bahwa penonton yang aktif mendengarkan lagunya berada di bagian tengah hingga depan, sedangkan di bagian tengah hingga belakang terlihat penonton yang pasif.

Saat sedang bernyanyi, tiba-tiba sebagian penonton menghilang secara misterius dengan sangat cepat.

"Seperti yang telah diberitahu sebelumnya, ketika aku sedang bernyanyi dan berbalik lagi ke penonton, tiba-tiba setengah penonton menghilang dalam hitungan 1 menit.

"Aku hanya bertanya-tanya, siapa sebenarnya penonton yang diam saja dari baris tengah ke belakang," jelasnya.

BACA JUGA:Jangan Panik, Ini Cara dan Syarat Klaim Saldo DANA yang Hilang

"Itu tempatnya sangat rapat, untuk pergi dari sana memerlukan proses dan waktu, namun ini langsung menghilang dengan cepat. Sungguh aneh," lanjut Tantri.

Ia menceritakan bahwa memang benar Tantri pernah mendengar kisah tentang kota yang misterius hilang di daerah tersebut.

"Pernahkah kamu mendengar kisah tentang kota misterius yang tiba-tiba menghilang dari peta? Kita akhirnya merasa takut. 

BACA JUGA:Kasus-Kasus Misterius di Indonesia yang Belum Terpecahkan

Saat itu, kami berempat tidur dalam satu kamar seperti sarden, karena hotel kami dekat dengan pantai," tambahnya.

Mengenai kota yang hilang di Kota Baru, Tantri Kotak menjelaskan melalui kanal YouTube NT TV bahwa pada zaman kolonial Belanda, terdapat kota bernama Kota Saranjana yang masih tercatat dalam peta dengan nama Tandjong Serandjana. Dosen dari Universitas Lambung Mangkurat memaparkan hal ini.

Peta yang dibuat oleh seorang Naturalisasi Jerman bernama Salomon Mueller pada tahun 1845 M masih menunjukkan adanya wilayah Tandjong Serandjana di selatan Pulau Laut, dikelilingi oleh Pulau Kerumpoetan dan Pulau Kijang di Kalimantan Selatan. 

BACA JUGA:Smartphone, Sarang Bakteri yang Terabaikan, Awas Banyak Sumber Penyakit !

Peta ini dimuat dalam Reizen en onderzoekingen in den Indischen Archipel, seri pertama yang diterbitkan oleh Staatsbibliothek zu Berlin.

Peta ini juga pernah diterbitkan oleh Lembaga Penerbitan Nusantara milik pemerintah Republik Indonesia.

Pieter Johannes Veth juga menyebutkan Serandjana dalam kamusnya "Aardrijkskundig en statistisch woordenboek van Nederlandsch Indie" pada halaman 252. 

Kategori :