Ibnu Sina, Dokter dan Filsuf Kebanggaan Islam

Senin 06-11-2023,13:14 WIB
Reporter : M Farrel
Editor : M Farrel

Pengaruh Ibnu Sina dalam berbagai bidang pengetahuan terus berlanjut bahkan setelah kematiannya pada tahun 1037.

BACA JUGA:Misteri dan Pesona Danau Tolire di Maluku Utara

Karyanya diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan digunakan oleh ilmuwan Eropa pada Abad Pertengahan.

Khususnya, "Kanon Kedokteran"nya sangat berpengaruh dalam perkembangan ilmu kedokteran di Eropa.

Selain itu, Ibnu Sina memainkan peran penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan.

Dia melakukan eksperimen dalam kimia, mengembangkan berbagai instrumen ilmiah, dan membuat perangkat astronomi yang canggih.

BACA JUGA:7 Misteri di Indonesia: Dari Suku Lingon hingga Kapal Hantu SS Ourang Medan

Penelitiannya dalam ilmu bumi dan astronomi juga mempengaruhi pemikirannya tentang alam semesta dan pergerakan planet.

Kehidupan Pribadi

Selain kecerdasannya, Ibnu Sina juga memiliki kehidupan pribadi yang menarik. Dia hidup dalam masa yang penuh gejolak di wilayah Persia dan Timur Tengah.

Dia pernah dianggap sebagai penasihat politik yang berpengaruh dan mendukung berbagai penguasa yang berkuasa pada masanya.

Namun, hidupnya juga dipenuhi dengan perpindahan, pengasingan, dan tantangan politik.

BACA JUGA:Navigasi Aman dengan Google Maps: 7 Tips untuk Menghindari Kesesatan Di Perjalanan

Kematian

Ibnu Sina meninggal pada tahun 1037 di Hamadan, Iran.

Namun, warisan intelektualnya terus hidup dan memberikan kontribusi besar pada perkembangan ilmu pengetahuan dan filsafat di dunia Islam dan di luarnya. (cw1)

Kategori :