Wae Rebo, Keindahan Desa di Atas Awan, Pengunjung Wajib Bunyikan Ketongan

Rabu 25-10-2023,14:30 WIB
Reporter : Adi Candra
Editor : Adi Candra

- Lempa rae, tempat penyimpanan bahan makanan saat terjadi kekeringan.

- Hekang Kode, tempat persembahan sesajen kepada leluhur.

Arsitektur Mbaru Niang memiliki filosofi unik budaya Wae Rebo, dengan bentuk kerucut yang melambangkan perlindungan dan persatuan.

Bentuk lingkaran mencerminkan keseimbangan dalam kehidupan sosial masyarakat Manggarai.

BACA JUGA:5 Tips Memilih Termos Air Panas yang Berkualitas dan Tahan Lama

Suasana Kehidupan Warga Asli Wae Rebo

Desa Wae Rebo dihuni oleh 44 keluarga, sebagian besar adalah petani yang menanam kopi, umbi-umbian, dan cengkeh. 

Para wanita di desa ini biasanya membuat tenun khas NTT.

Pengunjung yang datang bisa menikmati kopi khas Flores yang ditanam oleh penduduk Wae Rebo.

Mereka mengandalkan sumber mata air pegunungan yang disebut sosor untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

BACA JUGA:5 Tempat Angker di Balikpapan, Ada Buaya Putih Besar yang Misterius

Sosor terbagi menjadi dua, sosor pria dan sosor wanita.

Cara ke Wae Rebo

Untuk mencapai Wae Rebo, wisatawan dapat memulainya dari Labuan Bajo dan menuju Desa Denge.

Dari sana, perjalanan dilanjutkan dengan trekking selama 2 jam menyusuri jalur setapak yang menanjak hingga tiga pos.

Saat musim hujan, trekking bisa menjadi lembab dan licin, jadi persiapan yang baik sangat penting.

Kategori :