BANDUNG, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Di Jawa Barat, terdapat sebuah legenda yang berbicara tentang kebesaran dan kehancuran kerajaan Kutatanggeuhan.
Kerajaan ini dipimpin oleh seorang raja bijaksana, Prabu Swarnalaya, yang bersama sang ratu, Ratu Purbamanah, menjalankan pemerintahan dengan cinta dan bijaksana.
Namun, seperti dalam banyak kisah, tidak ada kehidupan yang sempurna.
Salah satu perasaan terpendam yang merayap di hati Prabu Swarnalaya adalah kesedihannya karena belum memiliki seorang anak, meskipun sudah lama menikah.
BACA JUGA:Legenda dari Tanah Sunda, Nyi Putri Lenggang Kencana | Kisah Cinta, Pengorbanan, dan Keberanian
Kejadian ini disebabkan oleh pelanggaran raja terhadap pantangan berburu rusa di Gunung Mas, yang menurut ahli nujum istana akan menghilangkan keturunannya.
Prabu Swarnalaya berangkat sendirian untuk bertapa pada malam bulan purnama di sebuah goa di Gunung Mas.
Selama berpekan-pekan bertapa, Ratu Purbamanah merasa cemas dan khawatir.
Namun, akhirnya, sang raja pulang dengan harapan baru.
Sang ratu hamil, dan sembilan bulan kemudian, mereka menyambut kelahiran Dewi Kuncung Biru, seorang puteri yang sangat cantik.
Dewi Kuncung Biru menjadi pusat perhatian, tumbuh menjadi gadis yang gemar bersolek dan manja.
Namun, pada suatu hari menjelang ulang tahunnya, Dewi meminta sang ayah untuk menghiasi setiap helai rambutnya dengan emas dan permata.
Permintaan ini tidak masuk akal, dan sang raja menolaknya, yang membuat Dewi marah.
BACA JUGA:Asal Mula Ikan Pesut di Sungai Mahakam | Legenda dari Pulau Kalimantan