Perjalanan Banta Seudang membawanya ke hutan rimba yang dipenuhi oleh arwah para Aulia (Wali) Allah.
Dia menyaksikan keajaiban saat arwah-arwah ini muncul dan menghilang setelah shalat berjamaah.
Terinspirasi oleh peristiwa ini, Banta Seudang mencari nasihat dari salah seorang imam di antara mereka.
Imam tersebut memberikan petunjuk untuk mencari bunga bangkawali yang bisa menyembuhkan mata ayahnya. Dengan bantuan Mak Toyo dan Jin Pari, Banta Seudang mengambil bunga tersebut dari sungai.
BACA JUGA:Misteri Teras Gunung Padang, Apa yang Dilindungi oleh Tembok Batu 10 Meter?
Setelah perjalanan panjang, Banta Seudang akhirnya kembali ke rumahnya dengan bunga bangkawali.
Dia mengoleskan air dari bunga tersebut ke mata ayahnya, dan ajaibnya, mata ayahnya yang buta bisa melihat kembali.
Selanjutnya, Banta Seudang bersama keluarganya dan teman-teman barunya, Mak Toyo dan Jin Pari, kembali ke istana.
Mereka menghadapi sang adik yang merampas tahta dengan keangkuhan.
BACA JUGA:Sabai Nan Aluih | Cerita Rakyat Sumatera Barat
Dengan bantuan Mak Toyo dan Jin Pari, sang adik yang jahat dikalahkan, dan tahta kerajaan dikembalikan kepada ayah Banta Seudang.
Kisah Banta Seudang adalah contoh nyata ketabahan, pengorbanan, dan tekad yang membuahkan hasil positif.
Ia menjalani perjalanan yang penuh tantangan untuk membantu ayahnya dan mengembalikan keadilan di kerajaan Aceh.
Dalam kisah ini, kita melihat nilai-nilai seperti kesetiaan, keadilan, dan cinta keluarga menjadi tema sentral yang menginspirasi. (*)